Gerakan Pengendalian Wereng BPP Sokaraja

Image

Wereng batang coklat (WBC) adalah serangga penghisap cairan tanaman padi yang hidup di pangkal batang. Serangan berat dapat menyebabkan tanaman menguning, mengering, bahkan puso. Selain itu, WBC juga bisa menularkan penyakit virus kerdil hampa dan kerdil rumput. Prinsip Pengendalian wereng sebaiknya dilakukan dengan cara Pengendalian Hama Terpadu (PHT), yang menggabungkan berbagai cara agar hasilnya efektif dan ramah lingkungan.

Langkah Pengendalaian :

a. Pengendalian Kultur Teknis

  • Tanam serempak dalam satu hamparan untuk memutus siklus hidup wereng.

  • Varietas tahan wereng seperti Inpari 33, Mekongga, atau Ciherang (sesuai rekomendasi setempat).

  • Jarak tanam jajar legowo agar sinar matahari masuk dan kelembapan rendah.

  • Pengaturan pola tanam (rotasi) dan istirahat lahan (fallow) untuk mengurangi sumber makanan wereng.

  • Pemupukan berimbang (tidak berlebihan urea), karena nitrogen berlebih memicu ledakan populasi wereng.

b. Pengendalian Mekanis

  • Sanitasi lahan: cabut dan musnahkan tanaman terserang berat.

  • Gunakan perangkap lampu pada malam hari untuk menarik imago (wereng dewasa).

c. Pengendalian Biologis

  • Memanfaatkan musuh alami seperti laba-laba, kepik Cyrtorhinus lividipennis, kumbang Micraspis, atau jamur patogen (Metarhizium anisopliae).

  • Menjaga keseimbangan ekosistem sawah dengan mengurangi penyemprotan pestisida kimia yang tidak selektif.

d. Pengendalian Kimia

  • Dilakukan hanya jika populasi wereng melebihi ambang kendali (≥5 ekor per rumpun atau sesuai rekomendasi POPT).

  • Gunakan insektisida yang direkomendasikan, seperti berbahan aktif buprofezin, imidakloprid, atau tiametoksam, dan rotasi bahan aktif untuk mencegah resistensi.

  • Penyemprotan dilakukan merata dan tepat sasaran di pangkal batang, pada pagi atau sore hari.

Untuk mengantisipasi serangan hama wereng batang coklat (WBC) yang berpotensi menurunkan hasil panen padi, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Sokaraja bersama Kelompok Tani dan Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) melaksanakan Gerakan Pengendalian (Gerdal) di lahan persawahan di Kecamatan Sokaraja.

Kegiatan ini dihadiri oleh Dinas Pertanian dan KP Kab. Banyumas, Penyuluh Pertanian BPP Sokaraja, POPT, Pemerintah Desa, Babinsa, Babinkamtibmas serta petani setempat. Gerdal dilaksanakan dengan metode penyemprotan pestisida secara serentak di area yang terdeteksi ada serangan wereng, mengacu pada hasil pengamatan lapang dan ambang kendali. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memutus siklus hidup wereng dan mencegah ledakan populasi yang dapat menyebabkan puso (gagal panen). Selain penyemprotan, beberapa himbauan kepada petani untuk menerapkan pengelolaan tanaman terpadu, seperti tanam serempak, pemupukan berimbang, dan penggunaan varietas tahan wereng.

Petani yang hadir menyambut baik kegiatan ini karena membantu mengurangi beban biaya pengendalian hama dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya tindakan bersama. POPT Sokaraja menambahkan bahwa monitoring akan terus dilakukan secara rutin, dan jika ditemukan populasi wereng melebihi ambang batas, akan segera dilakukan pengendalian lanjutan. Dengan adanya Gerdal ini, diharapkan produksi padi di Kecamatan Sokaraja tetap optimal dan target hasil panen dapat tercapai.

 

Video. Gerakan Pengendalian Hama Wereng di Desa Sokaraja Tengah Kecamatan Sokaraja

 

Gambar 1 Gerakan Pengendalian Hama Wereng di Desa Karangkedawung Kecamatan Sokaraja

Gambar 2 Gerakan Pengendalian Hama Wereng di Desa Kalikidang Kecamatan Sokaraja

 

Gambar 3 Gerakan Pengendalian Hama Wereng di Desa Kalikidang Kecamatan Sokaraja

Gambar 4 Gerakan Pengendalian Hama Wereng di Desa Karangduren Kecamatan Sokaraja

.

Komentar

Popular Post

Downloads